Sampah di Sekolahku
Aku menghentikan langkahku saat aku berjalan, aku melihat tiga tong
dengan tiga warna yang berbeda pula. Emb… tiga warna yang sudah tidak asing
lagi yang sering aku temui dijalan-jalan. Yaps… rambu lalu lintas, merah,
kuning dan hijau. Tong paling kanan dengan warna merah untuk sampah plastik
sisa minuman, kertas dan pembungkus makanan. Aku mengalikan pandanganku ke tong
yang tengah yang berwarna kuning untuk botol, gelas plastik, dan kertas kering.
Sedangkan tong berwarna hijau khusus untuk daun daun kering dan sisa makanan.
Sampah di SMK Negeri 10 Surabaya sengaja digolongkan menjadi tiga, karna
ketiganya akan dimanfaatkan oleh anggota dari ecoskul.
Sampah yang berada di dalam tong
merah akan dibuang. Sampah yang berada didalam tong kuning akan di kelolah oleh
pengurus bank sampah untuk dipilah pilah dan hasilnya akan disimpan untuk
kegiatan siswa untuk tunas hijau, sebagian untuk daur ulang siswa siswi yang
berkreatif, dan sisanya akan dijual ke tempat penjualan barang bekas di daerah
keputih yang kebetulan dekat dengan sekolahku, setelah dikilokan sampah-sampah
tersebut uang hasil penjualan akan dimasukan kedalam tabungan bank sampah. Dan
sampah terakhir yang ada di tong berwana hijau berupa sisa makanan dan daun
daun kering akan di kelolah oleh pengurus komposting, dengan cara pengumpulan
dari tong dengan tong-tong lainnya yang ada di lingkungan SMK Negeri 10
Surabaya, setelah tahap-tahap selesai dan pupuk sudah jadi akan dijual dan
sebagian untuk memupuki tanaman-tanaman yang ada di sekolah.
“Teeeeeeeeeeeeeeettttttttttt……….”
Suara bel berbunyi. Aku membalikan tubuhku dan berjalan memasuki kelas.
Langkaku semakin jauh dari tiga tong tersebut saat aku berjalan dan menengok
kebelakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar